Akibat Gelisah dan Tidak Tahan Malu Bapak Gantung Diri

TEMA : MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Diduga malu lantaran putrinya hamil di luar nikah, Jumadi, 45 warga Dusun Dawuhan, Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri nekad gantung diri.
Bapak dua anak itu mengakiri hidupnya di dalam kamar. Korban baru diketahui setelah Suwanto,31, tetangganya mendobrak pintu kamar dengan ukuran (2 X 2) meter karena dalam kondisi terkunci itu.
“Mbak Demes (istri korban, red) memanggil-manggil saya untuk memeriksa suaminya yang berada di dalam kamar. Ketika saya dobrak pak Jumadi sudah gantung diri di blandar dengan menggunakan taltampar warna putih,” ungkap Suwanto, Rabu (23/6)

Melihat suaminya bergelantungan, Demes shock. Ia hanya mampu menangis sambil memegangi tubuh suaminya yang mulai kaku. Kegaduhan di rumah korban langsung menarik perhatian warga. Dalam sekejap rumah petani itu sudah dikerumuni massa
“Kami meminta tolong warga, dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngadiluwih,” imbuh Suwanto. Kurang lebih lima menit kemudian, petugas dari Polsek Ngadiluwih datang ke lokasi.
Petugas segera menurunkan jenazah korban dan memeriksanya. Selanjutnya, tim medis dari Puskesmas Ngadiluwih melakukan visum di TKP. “Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban,” ujar Kanit Reskrim Polsek Ngadiluwih Aiptu Sarwo Edi.
Guna penyelidikan lebih lanjut, petugas membawa tali tampar dan pakaian korban untuk dijadikan barang bukti (BB). Polisi juga masih memeriksa sejumlah saksi, untuk dimintai keterangan.
Aiptu Sarwo Edi menambahkan, motiv bunuh diri korban diduga karena depresi setelah putrinya dihamili pria tak bertanggung jawab. Latar belakang persoalan itu dibenarkan oleh Jasno, 36, tetangganya.
Putri malang korban itu sebut saja bernama Bunga,15, siswi kelas II SMP di wilayah Ngadiluwih. Putri sulung korban kini tengah mengandung tujuh bulan, tanpa suami. Bahkan, Bunga terpaksa keluar dari sekolahnya karena malu menanggung aib.
“Yang saya sayangkan itu si laki-lakinya, tidak mau bertanggung jawab. Bahkan, kabarnya si pria nakal itu sudah menikah dan istrinya juga tengah mengandung. Akan tetapi, kalau memang benar dia yang berbuat, sudah seharusnya bertanggung jawab,” beber Jasno.
Karena beban moral itu, korban yang sudah memiliki riwayat gangguan mental kambuh. Bahkan, apabila teringat cengan keadaan putrnya, korban mengamuk, dan hendak memukuli anaknya.
“Sejak kemarin itu sudah tidak bisa tidur. Korban seperti orang yang gelisah, dan terus mondar-mandir. Bahkan, sebelum gantung diri tadi pagi, korban sempat membawa cangkul dan berjalan bolak-balik,” ungkap Sulastri, warga lain.
Yang membuat warga trenyuh, putra bungsu korban yang masih duduk di bangku kelas II Sekolah Dasar (SD) sempat mengatakan akan ikut bunuh diri seperti ayahnya. “Kami khawatir ibunya ikut shock dan mentalnya terganggu. Sehingga nasib anaknya menjadi terancam,” kata Jasno sambil meneteskan air matanya.
Sementara itu, Aiptu Sarwo Edi, ketika dikonfirmasi mengenai peristiwa yang tengah menimpa putri korban mengaku, pihaknya tengah menunggu laporan korban.
“Kalau melihat ceritanya, bisa dijerat Undang-undang perlindungan anak. Namun, kasus itu tergolong delik aduan. Jadi, harus ada laporan dari korban,” pungkas Sarwo.

Kasus di atas adalah akibat tidak tahan dengan kegelisahan terus menerus dan mengakibatkan depresi sehigga bunuh diri


REFF : http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/06/23/anak-hamil-di-luar-nikah-bapak-gantung-diri





Responses to "Akibat Gelisah dan Tidak Tahan Malu Bapak Gantung Diri"

Write a comment