KASUS GIZI BURUK : EMPAT PROVINSI TAK PERNAH ABSEN
Minggu, 31 Oktober 2010
P0NKDBYT3

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYRAKAT
Jakarta, 13/7 – gizinet. Jika kita membuka Koran harian atau koran online, seringkali muncul berita tentang kasus balita gizi buruk. Bahkan beberapa waktu yang lalu masih disebut (oleh media massa) sebagai busung lapar.
Kini, kasus gizi buruk ternyata masih ada. Bahkan di Yogyakarta dan Bali, yang mempunyai angka prevalensi masalah gizi balita terendah (Riskesdas 2007). Prevalensi status gizi balita < -2 SD berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) di Provinsi Bali sebesar 11.4%, sedangkan DIY sebesar 10.0%. Bandingkan dengan angka Nasional sebesar 18.4%, dan angka tertinggi di Provinsi NTT sebesar 33.6%. Tahun 2009, di Bali ditemukan 49 kasus dan di Yogyakarta 27 kasus.
Menurut hasil pemantauan Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan, selama tahun 2005 sampai dengan 2009, jumlah temuan kasus balita gizi buruk amat berfluktuasi. Tahun 2005-2007 jumlah kasus cenderung menurun dari 76178, 50106, dan 39080. Akan tetapi tahun 2007 dan 2008 cenderung meningkat yaitu 41290 dan 56941.
Yang menarik, terdapat empat provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo yang selalu hadir berturut-turut dari 2005-2009. Provinsi NTT pada tahun 2005, 2007 dan 2008, menduduki posisi teratas sedangkan tahun 2006 dan 2009 masing-masing ditempati Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keempat provinsi tersebut selama 5 tahun berturut-turut (2005-2009) masuk ke dalam kategori 10 provinsi dengan kasus tertinggi. Kondisi ini sebaiknya menjadi bahan pertimbangan untuk menempatkan keempat provinsi tersebut sebagai prioritas utama upaya penanggulangan gizi buruk. Berikut gambaran perkembangan jumlah kasus di empat provinsi. (tim-teknis)
Indivdu adalah seorang manusia yang tidak hanya memeilki peranan khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifil dirinya. Persepsi terhadap pilihan individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan tuham yang mempunyai tiga aspek psikis-rohania, dan aspek sosial kebersamaan. ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi, kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan : meyimpang dari norma kolektif,kehilangan individualitas atau takhluk terhadap kolektif,dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat,bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi..Dapat disimpulkan pengertian tentang proses asosiasi adalah terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena adanya pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensation maupn pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendidri yang menimbulkan reflexionis.
Lain halnya dengan pendapat dari aliran psikologi Gestalt tentang pertumbuhan.
Menurut para ahli dan aliran ini bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi.Menurut proses ini keseluruhan yang lebih dulu ada,baru kemudian menyusul bagian-bagiannya.Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan itu adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan baru baian-bagiannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Dalam membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran,namun pda garis besarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan :
1. Pendirian nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini menunjukkan berbaagai kesempatan ataukemiripan antaraorang tua dengan anaknya.Misalnya dengan adanya suatu keahlian yanga dimiliki oleh salah atu orang tua maka kemungkinan besar sang anak pun akan memiliki keahlian yang sama.
2. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendirian nativistik.Para ahli berpendapat,bahwa pertumbuhan individu semata-mataa tergantung pada lingkungan sedang dasr tidak berperan sama sekali.Pendirian semacam inidisebut pendirian yang environmentalistik.
3. Pendirian konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar(bakat) dan lingkungan.
TAHAP PERTUMBUHAN INDIVIDU BERDASAR PSIKOLOGI
Pertumbuhan individu mengalami beberapa tahap,yaitu :
1) Masa vital (0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun)
Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal yang ada dalam dunianya.
2) Masa estetik (2,0 tahun sampai kira-kira 7,0 tahun)
Masa estetik dianggap sebagai masa pertumbuhan rasa keindahan.Dalam masa ini tampak muncul gejala kenakalan yang biasanya terjadi dalam usia 3,0 tahun samapai usia 0,5 tahun.
3) Masa Intelektual (7,0 tahun sampai kira-kira 13,0 tahun/14,0 tahun)
Masa ini disebut juga masa keserasian bersekolah.suatu hal yang pentinga dalam masa ini anak menerima otoritas orang tua daan guru sebagai suatu hal yang wajar.anak membutuhkan sikap yang obyektif dan adil pada pihak orang tua dan guru
4) Masa remaja
Masa remaja merupakan masa yang banyak mmenarik perhatian masyarakat karena mempuyai sifat-sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya.Pada dasarnya masa ini masih dirinci ke dalam beberapa masa,yaitu :
Masa pra remaja
Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negative sehingga disebut juga masa negative.Terjadinnya gejala-gejala negative itu pada umumnya berpangkal pada biologis yaitu mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin,yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan cepat dalam diri si remaja.
Masa remaja
Dalam fase ini (masa negative) untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang belum pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya.Disinilah mulai timbul dalam diri remaja itu dorongan untuk mencari pedoman hidup yaitu mencari sesuatu yang bdapat dipandang bernilai,pantas dijunjung tinggi,dan dipuja-puja.
Masa usia mahasiswa
Masa umur mahasiswa dapat digolongkan pemuda-pemuda yang berusia sekitar 18,0 tahun sampai 30,0 tahun.Sebagai remaja pimpinan dipelajari dan dan dipersiapkan selama usia mahasiswa ini,misalnya kebudayaan berkeluarga,kemampuan memimpin,kemampuan mengambil keputusan,kemampuan menyesuaikan diri secara sosial.
Dengan uraian-uraian ini diharapkan adanya suatu pemahaman tentang manusia sebagai individu serta peranannya di dalam ruang lingkup keluarga dan kehidupan bermasyarakat.
Fungsih-Fungsih Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yanfg sekaligus merupakan suatu kelom[ok kecil didalam masyarakat. Keluarga mempunyai fungsih yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja. Perkembangan intelektual akan kesadaran lingkungan seorang individu sering kali dilepaskan dan bahkan dipisahkan dengan masalah keluarga. Hal-hal semacam inilah yang menimbulakan masalah-masalah sosial, karena kehilangan kepijakan.
Keluarga pada umumnya, terdiri dari seorang individu (suami) individu lainya(istri) yang selalu berusaha menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi suka duka hidup. Keluarga biasanya terdiri dari suami, isitri dan anak-anaknya.
Fungsih keluarga
adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga.
Macam-macam fungsih keluarga :
a. Fungsih Biologis
b. Fungsih Pemeliharaan
c. Fungsih Ekonomi
d. Fungsih Keagamaan
e. fungsih Sosial
Reff : http://gizi.net/2010/07/kasus-gizi-buruk-empat-provinsi-tak-pernah-absen/
RSS Feed
Twitter
Posted in

