Konsep Dasar Pemeliharaan Sistem

PEMELIHARAAN SISTEM SECARA SEMPURNA
Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem
adalah kegiatan yang membuat perubahan ini.
A. KEPERLUAN PEMELIHARAAN SISTEM
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1. Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga
kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.

2. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru
dari pemakai sistem.

3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar
(perubahan bisnis).

4. Sistem perlu ditingkatkan.
Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya
pemeliharaan sistem merupakan biaya yang cukup besar.
Biaya pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama
25 tahun terakhir. Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau
lebih dari anggaran sistem mereka pada pemeliharaan perangkat lunak.

B. JENIS PEMELIHARAAN SISTEM
Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :
■ Pemeliharaan Korektif
■ Pemeliharaan Adaptif
■ Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)
■ Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak
begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini
mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat
sistem berjalan.
Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau
bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk
mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan
cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.


Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan
dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi
persyaratan pemakai baru.
Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan
demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan
pemakai. Misalnya, Undang-Undang Perpajakan yang baru mungkin
memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi pembayaran bersih.
Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.
Pemeliharaan Penyempurnaan
Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau
maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga
memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang
sebelumnya tidak dikenal.
Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas
pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade
kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki
kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.
Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk
perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan
ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan
logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi
pengoperasian perangkat.
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan
pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi
permasalahan.
Karena personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka
seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya)
yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak
memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat
awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun
kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.


Memelihara Perangkat Lunak
Perangkat lunak aplikasi mungkin terstruktur mungkin pula tidak, atau
mungkin didokumentasikan mungkin pula tidak. Beberapa perangkat
lunak yang tidak terstruktur dan tidak didokumentasikan mungkin
hampir tidak dapat dipelihara.
Sebenarnya salah satu sebab utama mengapa pemeliharaan sistem
memerlukan anggaran sistem yang amat banyak adalah karena
kenaikan tenaga yang dibutuhkan untuk mencoba memelihara
perangkat lunak yang didokumentasikan serta distruktur secara acak-
acakan.
Di lain pihak program perangkat lunak yang tidak terstruktur dan tidak
terdokumentasi juga tidak dapat dipelihara. Seandainya suatu
perubahan dalam operasi memaksa program itu untuk berubah, maka
program itu harus disingkirkan dan dikembangkanlah program baru.
Sehinga menyia-nyiakan semua sumber yang dikeluarkan untuk
membangun program asli yang tidak dapat dipelihara tersebut, belum
lagi kerugian operasi bisnis bila hari yang ditentukan tiba.
Memelihara Perangkat Keras
Pemeliharaan perangkat keras terutama pemeliharaan preventif yang
memerlukan reparasi, penggantian, atau penambahan suku cadang dan
komponen untuk merestorasi atau menjaga agar perangkat keras tetap
bekerja dengan baik. Komponen perangkat keras sistem informasi
sebaiknya dicek dan diservis secara periodik.

C. PROSEDUR UNTUK MEMELIHARA SISTEM
System Maintainability (kemampuan pemeliharaan sistem) adalah
kapasitas personil pemeliharaan untuk melakukan pemeliharaan
korektif, adaptif, penyempurnaan, atau preventif.
Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan
biaya yang harus dikeluarkan untuk memelihara sistem.
Maintainabilitas (maintainability) sistem bertambah jika sistemnya
dirancang agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur
berikut :

1. SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software
Development Life Cycle).
Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik
maupun perangkat modeling yang mendukungnya adalah hal-hal
keseluruhan yang terbaik yang dapat seseorang lakukan untuk
meningkatkan maintainabilitas sistem.

2. Definisi Data Standar.
Trend ke arah sistem manajemen database relasional mendasari
dorongan ke normalisasi data dan definisi data standar.

3. Bahasa Pemrograman Standar.
Penggunaan bahasa pemrograman standar, misalnya C atau
COBOL, akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan.
Jika perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi internal
yang jelas dan lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula
atau pemakai dapat memahami apa yang sedang dikerjakannya.
Lagipula C dan COBOL adalah bahasa Universal yang umumnya
diketahui oleh sejumlah besar orang. Dengan demikian penggantian
programmer pemeliharaan tidak begitu berdampak negatif pada
kemampuan perusahaan untuk memelihara program C atau COBOL
lama.

4. Rancangan Moduler.
Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul program jauh
lebih mudah daripada jika ia berurusan dengan keseluruhan
program.

5. Modul yang Dapat Digunakan Kembali.
Modul biasa dari kode yang dapat digunakan kembali, dapat diakses
oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

6. Dokumentasi Standar.
Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumentasi
operasi yang standar sehingga semua informasi yang diperlukan
untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

7. Kontrol Sentral.
Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal
dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE (Computer-Aided
Software Engineering atau Computer-Assisted Software
Engineering).

D. MENGELOLA PEMELIHARAAN SISTEM
Tantangan mengelola pemeliharaan sistem adalah sama dengan
tantangan mengelola usaha-usaha lain. Yaitu tantangan untuk
mengelola manusia.
Prioritas utama untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah
mengumpulkan sekelompok pemelihara yang berkompeten dan
termotivasi, serta menyuplai mereka dengan perangkat dan sumber-
sumber untuk melakukan pemeliharaan sistem yang terjadwal maupun
tidak terjadwal.
Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau
diagram Gantt. Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas
inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun juga pihak manajemen
seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali, merekam, dan
mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan
pemeliharaan, seorang manajer akhirnya dapat mengoptimalkan
program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

Adapun konsep dari inti Pemeliharaan Sistem di bawah ini

Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem sangatlah penting bagi pengguna sistem. Karena, seringkali penggunaan sistem operasi menjadi tidak aman karena alasan-alasan seperti:

*

Sistem terinfeksi malware aktif
*

Sistem berkas corrupt
*

Perangkat keras melemah

Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi untuk:

*

Manajemen Malware yang aktif
*

Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas
*

Diagnosa perangkat keras.

mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:

*

Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.
*

Buatlah backup data-data yang penting.
*

Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
*

Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada.
*

Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
*

Lakukan pengecekan virus secara rutin.

Rujukan :
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch25s05.html

http://ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8260/Pemeliharaan+sistem.pdf



Responses to "Konsep Dasar Pemeliharaan Sistem"

Write a comment